KISAH NABI AYYUB AS
Nabi Ayub adalah putra Ish bin lshaq bin Ibrahim. Ish merupakan
peternak kaya raya di wilayah Syam. Ketika ayahnya wafat, seluruh kekayaannya
diwariskan kepada Nabi Ayub. Nabi Ayub memiliki tiga orang istri. Salah satunya
bernama Siti Rahma, putri dari Afrayim, putra Nabi Yusuf. Beliau berdakwah dan
wafat di wilayah Batsniyyah.
Nabi Ayub diutus Allah untuk berdakwah kepada penduduk Hauran dan
Tih, di wilayah tempat kelahirannya. Nabi Ayub dikenal sebagai orang yang
pandai, sopan, bijaksana, dermawan, dan suka menolong orang-orang yang
membutuhkan. Selain itu, ia banyak membangun sarana peristirahatan dan ibadah
untuk para musafir.
Nabi Ayub dikenal memiliki kepribadian yang menawan, pandai
bersyukur, dan senantiasa menghiasi lisannya dengan zikir. la tidak pernah
meninggalkan perintah Allah.
Hal tersebut membuat iblis iri. la ingin menggoda Ayub agar
terjerumus dalam dosa. lblis segera menghadap Allah dan meminta izin untuk
menguji kesabaran dan ketaatan Nabi Ayub. Allah pun mengabulkan permintaan
iblis.
Lalu lblis mulai membuat rencana untuk menjatuhkan Nabi Ayub.
Berbagai cara telah disusun dengan berbagai risikonya.
Iblis dan kelompoknya mulai melancarkan aksi pertamanya. Dalam
waktu singkat, semua hewan ternak Nabi Ayub mati ditimpa penyakit yang aneh.
Rumahnya tiba-tiba saja sudah hangus terbakar. Nabi Ayub tidak lagi bisa
memberikan gaji kepada para pegawainya. la terpaksa tidak lagi mempekerjakan
mereka. Nabi Ayub dan keluarganya benar-benar menjadi miskin.
Saat Nabi Ayub sedang salat, datanglah Iblis menghasutnya,
"Hai Ayub, sesungguhnya Allah telah menghanguskan kekayaanmu hingga kamu
miskin. Buat apa kamu banyak beribadah jika kamu menjadi miskin?"
Gambaran kondisi Nabi Ayyub
Nabi Ayub berkata, "Sesungguhnya, apa yang kumiliki adalah
milik Allah. Jika Allah menghendaki untuk mengambilnya, aku tetap akan
bersyukur. Bukankah aku telah lama diberi nikmat yang banyak oleh Allah?"
Kemudian, Nabi Ayub dan keluarganya tetap menjalankan kewajibannya untuk
beribadah kepada Allah.
lblis dan kelompoknya menyusun rencana selanjutnya untuk
menggoyahkan iman yang dimiliki Nabi Ayub dan keluarganya. Ketika anak-anak
Nabi Ayub sedang berkumpul di salah satu rumahnya, iblis menghancurkan bangunan
tersebut dan membunuh semua anak-anak Nabi Ayub. Tentu saja hal ini membuat
Nabi Ayub dan istrinya sangat bersedih. Kembali lblis mendatangi Nabi Ayub dan
berkata, "Hai Ayub, Allah telah mengambil semua anak-anakmu. Untuk apa
lagi kamu beribadah kepadanya?"
Akan tetapi, Nabi Ayub tetap bersabar dan berkata,
"Sesungguhnya, anak-anakku milik Allah. Jika Allah menghendaki mereka, itu
adalah hak-Nya. Aku tetap bersabar dan bersyukur kepada-Nya."
lblis kembali menemui kegagalan. la semakin kesal, namun belum
berputus asa untuk menggoda Nabi Ayub dan istrinya. Suatu hari, Nabi Ayub
sedang beribadah, iblis meniup hidung dan mulut Nabi Ayub yang menyebabkannya
terkena penyakit kulit. Penyakit kulit itu menggerogoti seluruh tubuh Nabi
Ayub. Tubuhnya dipenuhi dengan bintik darah, nanah, dan banyak ulat.
Semakin hari, penyakit Nabi Ayub semakin parah. Nabi Ayub akhirnya
hanya bisa berbaring dan melaksanakan kegiatannya di atas tempat tidur. Semua
kebutuhannya dipenuhi oleh istrinya yang setia.
Pada awalnya, masyarakat bersimpati dengan derita yang dialami Nabi
ayub. Namun, karena penyakit Nabi Ayub semakin parah, mereka mulai menjauh dan
mengucilkannya. Hanya istrinya. yaitu Siti Rahma, yang senantiasa mendampingi
Nabi Ayub dalam suka dan duka.
Pada suatu hari, para wanita datang dengan penuh kemarahan. Mereka
meminta Nabi Ayub dan istrinya meninggalkan lingkungannya. Mereka khawatir
penyakit yang diderita Nabi Ayub akan menular. Dengan penuh kesedihan, Siti
Rahma menggendong Nabi Ayub untuk meninggalkan tempat tersebut. Sebenarnya,
Nabi Ayub sempat memberikan kebebasan kepada Siti Rahma jika ia ingin
meninggalkannya. Akan tetapi, Siti Rahma memilih tetap setia kepada Nabi Ayub.
Untuk mempertahankan hidup dengan Nabi Ayub, Siti Rahma rela
menjual perhiasannya. Ketika perhiasannya habis, dia rela bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Nabi Ayub Sembuh dari penyakitnya
Nabi Ayyub mendapatkan jalan keluar untuk menyembuhkan penyakitnya
Hari demi hari, penyakit Nabi Ayub bertambah parah. Siti Rahmah
tidak tahan menyaksikan suaminya sangat menderita. la berkata, "Wahai
suamiku, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kesembuhanmu? Aku tidak
tega melihatmu dalam keadaan yang seperti ini."
Nabi Ayub menolak sambil berkata,"Wahai istriku, aku malu
kepada Allah untuk meminta kesembuhan, sedangkan Allah telah melimpahkan
kesehatan yang lebih lama dari sakitku ini." Nabi Ayub pun kemudian tetap
beribadah kepada Allah meskipun dalam keadaan yang sangat payah.
Iblis semakin geram dengan kesabaran Nabi Ayub. Dengan tipu
muslihatnya, iblis menggoda Siti Rahma agar meninggalkan Nabi Ayub yang seolah
sudah tidak ada harapan lagi. Siti Rahma sempat berpikir untuk meninggalkan
Nabi Ayub saat keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan suaminya.
Ketika memanggil istrinya, Nabi Ayub tidak mendengar jawaban dari
istrinya tersebut. Beberapa kali ia mencoba memanggil, namun istrinya tidak ada
di rumahnya. Nabi Ayub pun berpikir bahwa istrinya telah meninggalkannya. la
pun berjanji bahwa jika istrinya kembali, ia akan mencambuknya hingga seratus
kali.
Nabi Ayub berdoa kepada Allah untuk memohon kesembuhan. Allah
mengabulkan doanya dan berfirman, "Hantamkanlah kakimu ke tanah."
Nabi Ayub menghantamkan kakinya ke tanah. Keluarlah air yang sangat
segar. Nabi Ayub pun kemudian mandi dan minum air tersebut. Tidak berapa lama
kemudian, Nabi Ayub merasa sehat kembali. Penyakit kulit yang dideritanya telah
sembuh, bahkan wajahnya terlihat semakin tampan dan gagah.
Tak berapa lama, istrinya kembali dan mencoba untuk menemukan
suaminya. Alangkah kaget istrinya karena yang berada di rumahnya adalah seorang
laki-laki yang tidak dikenal. la pun bertanya, "Siapa kamu? Di mana
suamiku?"
Nabi Ayub kemudian menjawab, "Akulah suamimu. Allah telah
menyembuhkan penyakitku."
Siti Rahma tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Akan tetapi,
ia bahagia dengan keadaan suaminya yang sekarang. la pun kemudian berlari dan
menjatuhkan diri di hadapan suaminya untuk meminta maaf. la merasa bersalah
karena sempat berniat untuk meninggalkan suaminya.
Nabi Ayub memaafkan kesalahannya. Karena telah berjanji untuk
mencambuk istrinya yang telah kembali, ia pun memberitahukan perihal tersebut
kepada istrinya. Siti Rahma ternyata tidak keberatan untuk menerima hukuman
tersebut. Sebelum Nabi Ayub menghukum istrinya, Allah memerintahkan Nabi Ayub
untuk mencambuknya dengan seratus helai rumput.
Allah memberikan imbalan terhadap sikap sabar dan tabah Nabi Ayub
dalam menghadapi ujian. Allah kemudian mengembalikan kekayaan Nabi Ayub karena
keuletannya bekerja. Meski telah menjadi kaya kembali, Nabi Ayub tetap baik
hati dan suka menolong.
Selain mengembalikan hartanya, Allah juga memberikan anak kepada
Nabi Ayub sejumlah anaknya yang pernah tertimpa musibah dahulu. Nabi Ayub dan
istrinya kemudian hidup bahagia dan bersyukur karena dapat melalui ujian yang
diberikan oleh Allah.
Mereka terus melanjutkan dakwah menyebarkan ajaran Allah,
mengabarkan keselamatan, persaudaraan, dan mengajak manusia untuk kembali dan
berjuang di jalan Allah.
VIDEO ANAK YANG SEDANG BERCERITA KISAH NABI AYYUB
HIKMAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI KISAH NABI AYYUB AS
Masih Banyak Kisah-Kisah Teladan dari para Nabi, masih ingat tidak ada berapa nabi yang harus kita kenal? berapa ayo?
untuk mengingatnya kembali marilah kita simak lagu berikut ini,
Nyanyi bersama mbak Dea ya...
Adik-adik sudah baca, sudah mendengar dan memperhatikan apa saja yang berkaitan dengan materi tentang kisah teladan.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman adik-adik, mari ikuti Quiz beikut ini !
Kejakan dengan sungguh-sungguh ya, pastinya dilandasi kejujuran,
Semangat Mengerjakan!
Kejakan dengan sungguh-sungguh ya, pastinya dilandasi kejujuran,
Semangat Mengerjakan!



0 komentar:
Posting Komentar